Minggu, 07 Maret 2010

Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain.  Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek tersebut.  Bahkan satu orangpun dapat digunakan sebagai populasi, karena satu orang itu mempunyai berbagai karakteristik, misalnya gaya bicara, disiplin, pribadi, hobi, dan lain-lain.

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.  Apabila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada populasi, hal ini dikarenakan adanya keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.  Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi.  Oleh karena itu sampel yang akan diambil dari populasi harus betul-betul representatif (dapat mewakili). Bila sampel tidak representatif, maka resiko yang dihadapi peneliti ialah tidak dapat menyimpulkan sesuai dengan kenyataan, atau membuat kesimpulan yang salah.

Dalam penetapan besar kecilnya sampel tidaklah ada suatu ketetapan yang mutlak. artinya tidak ada suatu ketentuan berapa persen suatu sampel harus diambil. Suatu hal yang perlu diperhatikan adalah keadaan homogenitas dan heterogenitas populasi. Jika keadaan populasi homogen, jumlah sampel hampir-hampir tidak menjadi persoalan, sebaliknya, jika keadaan populasi heterogen, maka pertimbangan pengambil sampel sampel harus memperhatikan hal ini :
1. harus diselidiki kategori-kategori heterogenitas
2. besarnya populasi

Keuntungan menggunakan sampel yang sedikit adalah:

1. Penghematan biaya dan waktu
2. Memberikan peluang untuk memakai dana yang tersedia untuk kajian analitis yang lebih lengkap, dan
3. Memberikan kemungkinan pengadministrasian yang lebih baik dalam perencanaan sampel apabila dibandingkan dengan organisasi yang rumit untuk mencari populasi keseluruhan.

Namun sekalipun banyak keuntungan dari penarikan sampel yang relatif sedikit, teknik ini dapat pula mendatangkan beberapa kesulitan, misalnya:

1. Apabila ciri-ciri yang diteliti ternyata sangat langka terjadi di dalam populasi, misalnya penduduk yang lebih dari seratus tahun
2. Bilamana rencana sampel tidak dirancang dan diikuti dengan teliti atau tidak konsisten
3. Sampel yang rumit di dalam perencanaan sampel dapat menyebabkan kesulitan, baik dalam lapangan maupun dalam perhitungan populasi yang lengkap
4. Rencana sampel menetapkan pembatasan karakteristik untuk setiap bentuk sampel
5. Sampel yang ditetapkan dalam rencana ternyata membutuhkan nasihat dari pakar yang langka di tempat peneliti berada, dan
6. Data sampel membutuhkan perhatian khusus untuk mempersiapkan sub-sub klasifikasi yang detail, karena jumlah kasus yang sedikit.


Teknik Sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel.  Terdapat berbagai teknik sampling untuk menentukan sampel yang akan digunakan  dalam penelitian.  Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu probability sampling dan non probability sampling.

Probability sampling adalah teknik sampling yang memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.  Teknik ini meliputi simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportinate statified random sampling dan cluster sampling (area sampling).  Sedangkan non probability sampling adalah teknik yang tidak memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.  Teknik ini terdiri sampling sistematis, , sampling kuota, sampling aksidental, sampling purposive, sampling jenuh dan snowball sampling.  

Menentukan ukuran sampel merupakan bagian dari teknik sampling, dimana jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel.  Jumlah sampel yang 100% mewakili populasi adalah sama dengan populasi.  Makin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang keselahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka makin besar kesalahan generalisasi (diberlakukan umum).

Related Post



Tidak ada komentar:

Posting Komentar