tag:blogger.com,1999:blog-72769480492880528072024-03-05T20:56:21.947+07:00STATISTIKA JAYABlog penggila Ilmu StatistikJohnhttp://www.blogger.com/profile/01645478687245457979noreply@blogger.comBlogger14125tag:blogger.com,1999:blog-7276948049288052807.post-88396384701504307532010-04-21T07:01:00.001+07:002010-04-21T07:03:51.656+07:00Observasi<div style="text-align: justify;"><span id="fullpost"><i>Observasi</i> adalah pemilihan, pengubahan, pencatatan dan pengodean serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan organisme in situ, sesuai dengan tujuan-tujuan empiris.</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b><span id="fullpost">A. 7 Komponen Observasi</span></b></div><ul style="text-align: justify;"><li><span id="fullpost"><i>Pemilihan</i>: menunjukan pengamat mengedit dan memfokuskan pengamatanya secara sengaja atau tidak.</span></li>
<li><span id="fullpost"><i>Pengubahan</i>: menunjukan bahwa observasi boleh mengubah perilaku atau suasana tanpa mengganggu kewajaranya.</span></li>
<li><span id="fullpost"><i>Pencatatan</i>: menunjukan upaya merekam kejadian-kejadian dengan menggunakan catatan lapangan, sistem kategori, dan metode-metode lainya.</span></li>
<li><span id="fullpost"><i>Pengodean</i>: menunjukan proses penyederhanaan catatan-catatan itu melalui metode reduksi data.</span></li>
<li><span id="fullpost"><i>Rangkaian Perilaku dan Suasana</i>: menunjukan bahwa observasi melakukan serangkaian pengukuran yang berlainan pada berbagai perilaku dan suasana.</span></li>
<li><span id="fullpost"><i>In Situ</i>: menunjukan bahwa pengamatan kejadian terjadi melalui situasi alamiah, walaupun tidak berarti tanpa menggunakan manipulasi eksperimental.</span></li>
<li><span id="fullpost"><i>Tujuan Empiris</i>: menunjukan bahwa bservasi memiliki bermacam-macam fungsi dalam penelitian, deskripsi, melahirkan teori dan hipotesa, atau menguji teori atau hipotesa.</span><br />
<a name='more'></a><span id="fullpost"></span> </li>
</ul><div style="text-align: justify;"><b><span id="fullpost">B. Kelebihan dan Kekurangan</span></b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b><span id="fullpost"> 1. Kelebihan</span></b></div><ul style="text-align: justify;"><li><span id="fullpost">Data yang diperoleh adalah data aktual</span><b><span id="fullpost">/</span></b><span id="fullpost">segardalam arti bahwa data diperoleh dari reponden pada saat terjadinya tingkah laku.</span></li>
<li><span id="fullpost">Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung. Tngkah laku yang diharapkan muncul mungkin akan muncul atau mungkin juga tidak muncul. Karena tingkah laku dapat diihat atau diamati, maka kita segera dapat mengatakan bahwa yang diukur memang sesuatu yang bermaksud untuk diukur.</span></li>
</ul><div style="text-align: justify;"><b><span id="fullpost"> 2. Kekurangan</span></b></div><ul style="text-align: justify;"><li><span id="fullpost"> Untuk memperoleh data yang diharapkan, maka pengamat harus menunggu dan mengamati sampai tingkah laku yang diharapkan muncul.</span></li>
<li><span id="fullpost">Bebarapa tingkah laku kriminal atau yang bersifat pribadi sukar atau tidak mungkin diamati bahkan mungkin dapat membahayakan si pengamat itu sendiri.</span></li>
</ul><div style="text-align: justify;"><span id="fullpost"><b>C. Macam Onservasi</b></span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b><span id="fullpost"> 1.Berdasar Keterlibatan Pengamat.</span></b></div><ul style="text-align: justify;"><li><span id="fullpost"><i>Observasi Partisipan</i> : Observasi dimana pengamat terlibat dalam kegiatan yang dilakukan oleh subyek yang ditelit/diamati.</span></li>
<li><span id="fullpost"><i>Observasi Non Partisipan</i> : Observasi dimana pengamat berada di luar subyek yang diteliti dan tidak ikut dalam kegatankegiatan yang mereka lakukan.</span></li>
</ul><div style="text-align: justify;"><span id="fullpost"> <b>2.Berdasar Cara Pengamatan. </b></span></div><ul style="text-align: justify;"><li><i>Observasi Berstruktur</i> : Observasi dimana pengamat dalam pelaksanaan observasinya menggunakan pedoman pengamatan.</li>
<li><i>Observasi Tidak Berstruktur </i>: Observasi dimana pengamat dalam pelaksanaan observasinya tidak menggunakan pedoman pengamatan.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><span id="fullpost"> </span><br />
<span id="fullpost"> </span></div><div style="text-align: justify;"><span id="fullpost"> </span></div>Johnhttp://www.blogger.com/profile/01645478687245457979noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-7276948049288052807.post-40832128451760559542010-04-17T17:50:00.002+07:002010-04-21T06:23:53.239+07:00Wawancara/Interview<div style="text-align: justify;"><b>Wawancara/Interview</b> merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi dimana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.<br />
<br />
<b>A. Kelebihan dan Kekurangan</b><br />
<br />
<b> 1.Kelebihan</b><br />
<ul><li>Wawancara dapat digunakan untuk responden yang tidak bisa membaca dan menulis.</li>
<li>Jika ada pertanyaan yang belum dipahami, pewawancara dapat segera menjelaskanya.</li>
<li>Pewawancara dapat segera mengecek kebenaran jawaban responden dengan mengajukan pertanyaan pembanding, atau dengan melihat wajah atau gerak-gerik responden.</li>
</ul><b> 2.Kekurangan</b></div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Wawancara memerlukan biaya yang sangat besar untuk perjalanan dan uang harian pengumpulan data.</li>
<li>Wawancara hanya dapat menjangkau jumlah <a href="http://statistic-addict.blogspot.com/2010/03/populasi-sampel-dan-teknik-sampling.html">sampel</a> responden yang kecil.</li>
<li>Kehadiran pewawancara mengkin mengganggu responden.</li>
</ul><b>B. Teknik wawancara</b> </div><div style="text-align: justify;"><ol><li><i>Wawancara Berstruktur</i> : Merupakan teknik wawancara dimana pewawancara mempersiapkan daftar pertanyaan sebagai pedoman saat melakukan wawancara.</li>
<li><i>Wawancara Tidak Berstruktur</i> : Merupakan teknik wawancara dimana pewawancara tidak mempersiapkan daftar pertanyaan sebagai pedoman saat melakukan wawancara.<br />
<a name='more'></a> </li>
</ol></div><div style="text-align: justify;"><b>C. Jenis Wawancara </b> </div><div style="text-align: justify;"><ol><li><i>Man in the street interview</i> : Untuk mengetahui pendapat umum masyarakat terhadap isu/persoalan yang akan diangkat jadi bahan berita. </li>
<li><i>Casual interview </i>: Wawancara mendadak. Jenis wawancara yang dilakukan tanpa persiapan/perencanaan sebelumnya.</li>
<li> <i>Personality interview </i>:<i> </i>Wawancara terhadap figure-figur public terkenal. Atau orang yang memiliki kebiasaan/prestasi/sifat unik, yang menarik untuk diangkat sebagai bahan berita. </li>
<li><i>News interview</i> :<i> </i>Wawancara untuk memperoleh informasi dari sumber yang mempunyai kredibilitas atau reputasi di bidangnya. <br />
</li>
</ol><b>D. Wawancara yang baik </b><br />
<br />
Agar tugas wawancara kita dapat berhasil, maka hendaknya diperhatikan hal-hal - antara lain - sebagai berikut: </div><div style="text-align: justify;"><ol><li>Lakukanlah persiapan sebelum melakukan wawancara. Persiapan tersebut menyangkut outline wawancara, penguasaan materi wawancara, pengenalan mengenai sifat/karakter/kebiasaan orang yang hendak kita wawancarai, dan sebagainya. </li>
<li>Taatilah peraturan dan norma-norma yang berlaku di tempat pelaksanaan wawancara tersebut. Sopan santun, jenis pakaian yang dikenakan, pengenalan terhadap norma/etika setempat, adalah hal-hal yang juga perlu diperhatikan agar kita dapat beradaptasi dengan lingkungan tempat pelaksanaan wawancara.</li>
<li>Jangan mendebat nara sumber. Tugas seorang pewawancara adalah mencari informasi sebanyak-banyaknya dari nara sumber, bukan berdiskusi. Jika Anda tidak setuju dengan pendapatnya, biarkan saja. Jangan didebat. Kalaupun harus didebat, sampaikan dengan nada bertanya, alias jangan terkesan membantah.Contoh yang baik: "Tetapi apakah hal seperti itu tidak berbahaya bagi pertumbuhan iklim demokrasi itu sendiri, Pak?". Contoh yang lebih baik lagi: "Tetapi menurut Tuan X, hal seperti itu kan berbahaya bagi pertumbuhan iklim demokrasi itu sendiri. Bagaimana pendapat Bapak?". Contoh yang tidak baik: "Tetapi hal itu kan dapat berbahaya bagi pertumbuhan iklim demokrasi itu sendiri, Pak."</li>
<li> Hindarilah menanyakan sesuatu yang bersifat umum, dan biasakanlah menanyakan hal-hal yang khusus. Hal ini akan sangat membantu untuk memfokuskan jawaban nara sumber.</li>
<li>Ungkapkanlah pertanyaan dengan kalimat yang sesingkat mungkin dan to the point. Selain untuk menghemat waktu, hal ini juga bertujuan agar nara sumber tidak kebingungan mencerna ucapan si pewawancara.</li>
<li>Hindari pengajuan dua pertanyaan dalam satu kali bertanya. Hal ini dapat merugikan kita sendiri, karena nara sumber biasanya cenderung untuk menjawab hanya pertanyaan terakhir yang didengarnya.</li>
<li>Pewawancara hendaknya pintar menyesuaikan diri terhadap berbagai karakter nara sumber. Untuk nara sumber yang pendiam, pewawancara hendaknya dapat melontarkan ungkapan-ungkapan pemancing yang membuat si nara sumber "buka mulut". Sedangkan untuk nara sumber yang doyan ngomong, pewawancara hendaknya bisa mengarahkan pembicaraan agar nara sumber hanya bicara mengenai hal-hal yang berhubungan dengan materi wawancara.</li>
<li>Pewawancara juga hendaknya bisa menjalin hubungan personal dengan nara sumber, dengan cara memanfaatkan waktu luang yang tersedia sebelum dan sesudah wawancara. Kedua belah pihak dapat ngobrol mengenai hal-hal yang bersifat pribadi, atau hal- hal lain yang berguna untuk mengakrabkan diri. Ini akan sangat membantu proses wawancara itu sendiri, dan juga untuk hubungan baik dengan nara sumber di waktu-waktu yang akan datang.</li>
<li>Jika kita mewawancarai seorang tokoh yang memiliki lawan ataupun musuh tertentu, bersikaplah seolah-olah kita memihaknya, walaupun sebenarnya tidak demikian. Seperti kata pepatah, "Jangan bicara tentang kucing di depan seorang pecinta anjing".</li>
<li>Bagi seorang reporter pers yang belum ternama, seperti pers kampus dan sebagainya, kendala terbesar dalam proses wawancara biasanya bukan wawancaranya itu sendiri, melainkan proses untuk menemui nara sumber. Agar kita dapat menemui nara sumber tertentu dengan sukses, diperlukan perjuangan dan kiat-kiat yang kreatif dan tanpa menyerah. Salah satu caranya adalah rajin bertanya kepada orang-orang yang dekat dengan nara sumber. Koreklah informasi sebanyak mungkin mengenai nara sumber tersebut, misalnya nomor teleponnya, alamat villanya, jam berapa saja dia ada di rumah dan di kantor, di mana dia bermain golf, dan sebagainya. </li>
</ol></div>Johnhttp://www.blogger.com/profile/01645478687245457979noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7276948049288052807.post-79620338714154994312010-04-15T14:08:00.003+07:002010-04-15T15:47:27.402+07:00Soal UAS ANAREG 2009/2010SOAL<br />
1. a. Tuliskan bentuk umum model regresi linear berganda dengan 3 regresor!<br />
<ul></ul> b. Tuliskan persamaan normal untuk model regresi tersebut!<br />
<br />
2. Diberikan data sebagai berikut:<br />
<ul></ul> X 120 140 160 180 200 220 240 260 280<br />
Y 9.60 8.15 6.95 5.90 4.98 5.19 4.79 4.02 4.45<br />
<br />
a. Tentukan kecocokan regresi polinomial orde dua untuk data tersebut!<br />
b. Lakukan uji signifikansi regresi! <br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
3. Diketahui data tentang pendapatan dan jumlah orang yang pernah melakukan perjalanan ke luar negeri sebagai berikut:<br />
<ul></ul><style type="text/css">
table,th,td
{
border:1px solid black;
}
</style><br />
<table><tbody>
<tr> <th>No</th> <th>Pendapatan (X)</th> <th>Jumlah Orang (N)</th> <th>Jumlah orang yang pernah ke luar negeri (n)</th> </tr>
<tr> <td>1</td> <td>1.0 Juta</td> <td>100</td> <td>18</td> </tr>
<tr> <td>2</td> <td>1.5 Juta</td> <td>70</td> <td>16</td> </tr>
<tr> <td>3</td> <td>2.0 Juta</td> <td>80</td> <td>22</td> </tr>
<tr> <td>4</td> <td>2.5 Juta</td> <td>75</td> <td>20</td> </tr>
<tr> <td>5</td> <td>3.0 Juta</td> <td>80</td> <td>26</td> </tr>
<tr> <td>6</td> <td>3.5 Juta</td> <td>60</td> <td>22</td> </tr>
<tr> <td>7</td> <td>4.0 Juta</td> <td>55</td> <td>20</td> </tr>
<tr> <td>8</td> <td>4.5 Juta</td> <td>50</td> <td>25</td> </tr>
<tr> <td>9</td> <td>5.0 Juta</td> <td>30</td> <td>19</td> </tr>
<tr> <td>10</td> <td>5.5 Juta</td> <td>25</td> <td>20</td></tr>
</tbody></table><br />
Tentukan estimasi model regresi logistik yang menyatakan hubungan antara pendapatan dengan kecenderungan seseorang pernah pergi ke luar negeri!<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.ziddu.com/download/9455242/UASANAREG2009.docx.html" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbeYXhr0wJYRbVshOH6_AaevZUj095l1Ogk2EV-4OHKwP-1t0xYCjTrejJx5RF8uzA3pPu-s4vtgTueBfUn9G1VCLhVjGFBa9ZQB4Pd1gfVl34O59BrB8yjuWRfUDN79_LW_4oygH-jN4/s1600/download.jpg" /></a></div><div style="text-align: right;"><br />
</div>Johnhttp://www.blogger.com/profile/01645478687245457979noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7276948049288052807.post-71029532610463955182010-04-11T16:43:00.001+07:002010-04-21T06:33:06.215+07:00Desain SurveySuatu penelitian survei atau survei bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang orang yang jumlahnya besar, dengan cara mewawancarai sejumlah kecil dari <a href="http://statistic-addict.blogspot.com/2010/03/populasi-sampel-dan-teknik-sampling.html">populasi</a> tersebut. Survei dapat digunakan dalam penelitian yang bersifat eksploratif, deskriptif maupun eksperimental.<br />
<div style="text-align: justify;"><br />
<b>Mutu Survei bergantung pada:</b><br />
<ol><li>Jumlah orang yang dijadikan <a href="http://statistic-addict.blogspot.com/2010/03/populasi-sampel-dan-teknik-sampling.html">sampel</a>.</li>
<li>Taraf hingga mana sampel itu representatif, artinya mewakili kelompok yang diselidiki.</li>
<li>Tingkat kepercayaan informasi yang diperoleh dari <a href="http://statistic-addict.blogspot.com/2010/03/populasi-sampel-dan-teknik-sampling.html">sampel</a> tersebut.</li>
</ol>Jadi, soal sampling yakni memilih sejumlah terbatas dari kelompok yang diselidiki itu, sangat penting dalam survei. Untuk itu perlu diadakan sampling menurut cara tertentu.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Memperoleh data yang dapat dipercaya tidak selalu mudah. Kita tak dapat memaksa orang mengatakan yang benar dan sering sangat sukar mengetahui, hingga manakah kebenaran keterangan yang diberikan seseorang. Untuk memperoleh keterangan, dapat digunakan questionnaire atau <a href="http://statistic-addict.blogspot.com/2010/04/angket.html">angket</a>, wawancara, observasi langsung atau kombinasi teknik-teknik pengumpulan data itu. Berdasarkan data itu, dapat diuji kebeneran asumsi atau hipotesis tertentu.<br />
<br />
<b>Kebaikan Desain Survei:</b><br />
<ul><li>Dalam survei biasanya dilibatkan sejumlah besar orang untuk mencapai generalisasi atau kesimpulan yang bersifat umum yang dapat dipertanggungjawabkan. Perlu diusahakan agar <a href="http://statistic-addict.blogspot.com/2010/03/populasi-sampel-dan-teknik-sampling.html">sampel</a> itu benar-benar mewakili keseluruhan kelompok yang diselidiki.</li>
<li>Dalam survei dapat digunakan berbagai teknik pengumpulan data seperti angket, wawancara dan observasi menurut pilihan si peneliti.</li>
<li>Dalam survei sering tampil masalah-masalah yang sebelumnya tidak diketahui atau diduga, sehingga sekaligus bersifat eksploratif.</li>
<li>Dengan survei peneliti dapat membenarkan atau menolak teori tertentu.</li>
<li>Biaya survei relatif murah ditinjau dari besarnya jumlah orang yang memberi informasi. Khususnya bila digunakan angket yang dapat dikirimkan melalui pos, dengan biaya rendah. Bila digunakan wawancara dengan kontak langung kepada sampel, tentu biayanya jauh lebih tinggi.</li>
</ul><b>Kekurangan Desain Survei:</b><br />
<ul><li>Survei biasanya meneliti pendapat atau perasaan populasi yang tidak mendalam, apalagi bila menggunakan <a href="http://statistic-addict.blogspot.com/2010/04/angket.html">angket</a>.</li>
<li>Pendapat <a href="http://statistic-addict.blogspot.com/2010/03/populasi-sampel-dan-teknik-sampling.html">populasi</a> yang disurvei antara lain mengenai soal-soal yang mengandung unsur emosi dan politik, seperti pendapat, mudah berubah-ubah dalam jangka waktu singkat karena pengaruh pidato atau ceramah pada calon partai melalui televisi atau tulisan dalam surat kabar.</li>
<li>Tidak ada jaminan bahwa angket dijawab oleh seluruh sampel. Besar kemungkinan ada perbedaan antara mereka yang menjawab dan yang tidak menjawab. Kesimpulan yang diambil didasarkan atas jawaban yang masuk saja, tidak sepenuhnya dapat dipercayai sebagai pendapat keseluruhan <a href="http://statistic-addict.blogspot.com/2010/03/populasi-sampel-dan-teknik-sampling.html">sampel </a>dan dengan sendirinya pendapat keseluruhan <a href="http://statistic-addict.blogspot.com/2010/03/populasi-sampel-dan-teknik-sampling.html">populasi</a>.</li>
</ul>Mereka yang memberi jawaban menunjukkan adanya minat terhadap soal yang diteliti atau keterangan yang diminta. Bagaimana pendirian mereka yang tidak menjawab, tidak kita ketahui. Maka kesimpulan atau generalisasi yang kita peroleh hanya dapat diterima dengan sangat hati-hati, walaupun hasil setiap penelitian harus dianggap bersifat sementara yang dapat didukung atau dibantah oleh penelitian kemudian.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
</div>Johnhttp://www.blogger.com/profile/01645478687245457979noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7276948049288052807.post-41971403665468146382010-04-10T20:53:00.004+07:002010-04-21T07:03:06.831+07:00Pengumpulan Data<div style="text-align: justify;"><i>Pengumpulan data</i> adalah pencatatan peristiwa-peristiwa yang akan menunjang atau mendukung suatu penelitian/riset.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan cara pengumpulanya, pengumpulan data dibedakan atas:</div><div style="text-align: justify;"><span id="fullpost"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><b>1. <a href="http://statistic-addict.blogspot.com/2010/04/angket.html">Angket/Kuisioner</a></b></div><ul style="text-align: justify;"><li>Yaitu teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><b>2. <a href="http://statistic-addict.blogspot.com/2010/04/wawancarainterview.html">Wawancara/Interview</a></b></div><ul><li> Yaitu teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawabandari responden dicatat/direkam.<br />
<br />
<a name='more'></a> </li>
</ul><div style="text-align: justify;"><b>3.<a href="http://statistic-addict.blogspot.com/2010/04/observasi.html"> Observasi</a></b></div><ul><li>Yaitu pemilihan, pengubahan, pencatatan, dan pengkodean serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan organisme insitu, sesuai dengan tujuan empiris.<b> </b></li>
</ul><div style="text-align: justify;"><b>4. Studi Dokumentasi</b></div><ul><li> Yaitu teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditunjukan pada subyek penelitian, namun melalui dokumen. Dokumen yang digunakan dapat berupa diari, surat, laporan, notulen, catatan, atau dokumen lainya.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><b>5. Analisis Isi</b></div><ul><li> Yaitu studi tentang arti verbal. Analisis ini digunakan untuk memperoleh keterangan dari isi yang disampaikan dalam bentuk lambang. Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk seperti surat kabar, buku, puisi, lagu, cerita rakyat, dll.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><br />
<span id="fullpost"> </span><br />
<span id="fullpost"> </span></div><div style="text-align: justify;"></div>Johnhttp://www.blogger.com/profile/01645478687245457979noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7276948049288052807.post-62657688678570952272010-04-05T10:17:00.007+07:002010-04-21T06:27:06.118+07:00Angket<b>Angket</b> adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan (Respons) atas-atau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Untuk menggunakan teknik ini, disyaratkan responden harus memiliki tingkat pendidikan yang memadahi.<br />
<br />
<b>Keuntungan dan Kerugian</b><br />
<br />
<i> A.Keuntungan Teknik Angket</i><br />
<ul style="text-align: justify;"><li>Angket dapat menjangkau <a href="http://statistic-addict.blogspot.com/2010/03/populasi-sampel-dan-teknik-sampling.html">sampel</a> dalam jumlah besar karena dapat dikirim melalui Pos.</li>
<li>Biaya pembuatan angket relatif murah.</li>
<li>Angket tidak terlalu mengganggu responden karena pengisianya ditentukan oleh responden itu sendiri.<i><span id="fullpost"> </span></i></li>
</ul><div style="text-align: justify;"><a name='more'></a><i><span id="fullpost"> B.Kerugian Teknik Angket </span></i></div><ul style="text-align: justify;"><li><span id="fullpost">Jika dikirim lewat Pos, maka presentase angket yang dikembalikan relatif rendah.</span> </li>
<li><span id="fullpost">Tidak dapat digunakan pada responden yang tidak mampu membaca dan menulis.</span></li>
<li><span id="fullpost">Pertanyaan-pertanyaan dalam angket dapat disalah tafsirkan oleh responden.</span></li>
</ul><div style="text-align: justify;"><b><span id="fullpost">Kriteria angket yang baik, efektif, dan efisien:</span></b></div><ul style="text-align: justify;"><li><span id="fullpost">Ada subyek, yaitu individu atau lembaga yang melaksanakan penelitian.</span></li>
<li><span id="fullpost">Ada ajukan, yaitu permohonan dari peneliti kepada responden untuk turut serta mengisi secara efektif dan obyektif pertanyaan maupun pernyataanyang tersedia.</span></li>
<li><span id="fullpost">Ada petunjuk pengisian angket yang mudah dimengerti dan tidak bias.</span></li>
<li><span id="fullpost">Ada pertanyaan maupun pernyataan beserta tempat mengisi jawaban, baik secara tertutup, semi tertutup, maupun terbuka.</span></li>
<li><span id="fullpost">Pertanyaan dalam angket ini dapat berbentuk pertanyaan terbuka, tertutup, atau kombinasi antara terbuka dan tertutup.</span></li>
</ul><div style="text-align: justify;"><span id="fullpost"><b>Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat pertanyaan atau pernyataan dalam angke</b>t:</span></div><ul style="text-align: justify;"><li><span id="fullpost">Pertanyaan/pernyataan yang dibuat harus jelas dan tidak meragukan.</span></li>
<li><span id="fullpost">Hindari pertanyaan/pernyataan ganda.</span></li>
<li><span id="fullpost">Responden harus mampu menjawab.</span></li>
<li><span id="fullpost"> Pertanyaan/pernyataan harus relevan.</span></li>
<li><span id="fullpost">Pertanyaan/pernyataan sebaiknya tidak terlalu panjang.</span></li>
<li><span id="fullpost">Hindari pertanyaan/pernyataan yang bersifat bias/sugestif.</span></li>
</ul><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b><span id="fullpost">Berdasarkan bentuk pertanyaannya, angket dibedakan atas:</span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b><span id="fullpost">A. Angket Terbuka (Opened Quistionare)</span></b><b><span id="fullpost"> </span></b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span id="fullpost">Pertanyaan/pernyataannya memberikan kebebasan kepada responden untuk memberikan jawaban dan pendapatnya sesuai dengan keinginan mereka. </span><b></b><br />
<b><br />
<span id="fullpost">B. Angket Tertutup (Closed Quistionare)</span></b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pertanyaan/pernyataannya tidak memberikan kebebasan kepada responden untuk memberikan jawaban dan pendapatnya sesuai dengan keinginan mereka.</div><div style="text-align: justify;"><br />
<b><span id="fullpost">C. Angket Semi Terbuka (Semi Opened Quistionare)</span></b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span id="fullpost">Pertanyaan/pernyataannya memberikan kebebasan kepada responden untuk memberikan jawaban dan pendapatnya menurut pilihan jawaban yang telah disediakan.</span></div>Johnhttp://www.blogger.com/profile/01645478687245457979noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7276948049288052807.post-22628856768485565962010-03-26T08:14:00.001+07:002010-03-26T08:30:45.480+07:00Dimensi -dimensi Tanggung Jawab Perusahaan<div style="text-align: justify;">Perusahaan-perusahaan beroperasi dalam berbagaii macam situasi yang mempunyai akibat-akibat sosial. Oleh karena itu perusahaan tidak bisa melepaskan tanggungjawab sosialnya kepada masyarakat. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Adapun tanggungjawab dari pengusaha adalah:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Mendapatkan Laba</b></div><div style="text-align: justify;">Tanpa laba perusahaan tidak dapat meneruskan untuk mengoperasikan karyawan atau tidak dapat menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan masyarakat. Laba merupakan imbalan bagi pemilik perusahaan yang mempertaruhkan modal mereka pada perusahaan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
<b>Memperhatikan Kesejahteraan Karyawan</b></div><div style="text-align: justify;">Pengusaha juga bertanggungjawab untuk memperhatikan dan memelihara karyawanya. Ini berarti bahwa perusahaan diharapkan dapat memberikan kepuasn kepada karyawan, misalnya:<br />
<a name='more'></a></div><div style="text-align: justify;"></div><ul style="text-align: justify;"><li>Memberikan gaji yang layak.</li>
<li>Memelihara kondisi kerja yang baik.</li>
<li>Memberikan hak kepada serikat kerja untuk memperoleh kesempatan yang sama bagi setiap karyawan.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Kalau hal-hal tersebut tidak diperhatikan, maka akibatnya akan terasa pada laba perusahaan. Beberapa perusahaan menganggap bahwa pembayaran upah yang memuaskan serta pemberian tunjangan tambahan dapat mendorong produktifitas yang lebih tinggi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Memelihara Lingkungan Fisik</b></div><div style="text-align: justify;">Tentunya masyarakat tidak mau menderita akibat polusi yang ditimbulkan oleh perusahaan. Oleh sebab itu perusahaan harus dapat mengatasi masalah polusi yang ditimbulkanya meskipun biaya yang dikeluarkan cukup tinggi. Apabila hal tesebut dikesampingkan, akan berdampak pada publisitas yang tidak menguntungkan yang berakibat pada turunya penjualan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
<b>Kondisi Masyarakat di Sekitar Perusahaan</b></div><div style="text-align: justify;">Faktor lingkungan lain yang menjadi tanggungjawab perusahaan untuk memeliharanya adalah kondisi masyarakat di sekitar perusahaan. Sering daerah ini merupakan daerah tempat tinggal atau daerah padat penduduk, dan hal ini sangat besar pengaruhnya terhadap kegiatan usaha perusahaan. Oleh sebab itu, kalau perusahaan ingin melakukan kegiatan bisnis yang baik harus memelihara hubungan masyarakat dengan baik.</div>Johnhttp://www.blogger.com/profile/01645478687245457979noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7276948049288052807.post-72701006672775632372010-03-19T17:40:00.000+07:002010-03-19T17:40:43.230+07:00Metode Moment ( MME )<div style="text-align: justify;"><span id="fullpost">Metode moment yang diciptakan oleh <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Karl_pearson">Karl Pearson</a> pada tahon 1800 merupakan metode tertua dalam menentukan estimator titik.</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span id="fullpost"></span></div><div style="text-align: justify;"><b><span id="fullpost">Definisi1.1</span></b></div><div style="text-align: justify;">Statistik T(X) adalah fungsi dari data observasi X1, X2, ....., Xn yang digunakan untuk mengestimasi harga g(θ) disebut estimator dari g(θ) dan harga terobservasi dari statistik t(X) disebut estimasi (dugaan) dari g(θ).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Kadang-kadang estimator dari θ juga dinotasikan dengan θ ̂. Kita bisa menghitung harga θ ̂=T(X) langsung dari data observasi x1, x2, ...., xn karena fungsi tersebut tidak tergantung dari harga parameter θ yang tidak diketahui.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><b>Definisi 1.2</b></div><div style="text-align: justify;"><ol><li>Misalkan suatu populasi dengan fungsi densitas f(x I θ), maka momen populasi ke-k didefinisikan sebagai μk =E(X^t ).</li>
<li>Jika X1, X2, ...., Xn adal<a name='more'></a>ah sampel random dari populasi dengan fungsi densitas f(x I θ), maka momen sampel ke-k didefinisikan dengan mk = 1/n (sigma Xi^k).</li>
</ol> </div><div style="text-align: justify;">Misal X1, X2, ...., Xn adalah sampel random dari populasi dengan fungsi densitas f(x I θ), estimator metode momen didapatkan dengan menyamakan k momen sampel pertama pada k momen populasi, dan menyelesaikan sistem persamaan simultan yang dihasilkan.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><br />
<span id="fullpost"> </span><br />
<span id="fullpost"> </span></div><div style="text-align: justify;"><span id="fullpost"> </span></div>Johnhttp://www.blogger.com/profile/01645478687245457979noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-7276948049288052807.post-51970506904647628472010-03-18T12:39:00.006+07:002010-04-11T13:27:15.119+07:00Uji Wilcoxon Match Pairs<b>Definisi:</b><br />
<div style="text-align: justify;">Uji Wilcoxon ini hampir sama dengan Uji Tanda tetapi besarnya selisih nilai angka antara positif dan negatif diperhitungkan, dan digunakan untuk menguji hipotesis komparatif 2 sampel berpasangan jika populasi datanya ordinal.</div><b>Hipotesis :</b><br />
Ho : Tidak terdapat perbedaan ......... antara sebelum dan sesudah .........<br />
H1 : Terdapat perbedaan ......... antara sebelum dan sesudah .........<br />
<br />
<b>Uji Satistik :</b><br />
T terkecil<br />
Dinama : T = jumlah jenjang bertanda.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<b>Kriteria Uji :</b><br />
Ho ditolak jika : T hitung < T tabel<br />
Ho diterima jika : T hitung ≥ T tabel<br />
<div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Jika sampel berpasangan lebih besar dari 25, maka distribusinya dianggap akan mendekati distribusi normal. Untuk itu digunakan Z sebagai Uji Statistiknya :</div><br />
T - miuT<m:smallfrac m:val="off"><m:dispdef><m:lmargin m:val="0"><m:rmargin m:val="0"><m:defjc m:val="centerGroup"></m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
Z = ----------<br />
SigmaT<m:smallfrac m:val="off"><m:dispdef><m:lmargin m:val="0"><m:rmargin m:val="0"><m:defjc m:val="centerGroup"></m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
Dimana :<br />
n (n + 1)<br />
miuT = ---------<m:smallfrac m:val="off"><m:dispdef><m:lmargin m:val="0"><m:rmargin m:val="0"><m:defjc m:val="centerGroup">dan</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
4<br />
<br />
<b>Kriteria Uji :</b><br />
Ho ditolak jika : Z hitung < Z tabel<br />
Ho diterima jika : Z hitung ≥ Z tabelJohnhttp://www.blogger.com/profile/01645478687245457979noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7276948049288052807.post-84144114271289189632010-03-13T09:12:00.000+07:002010-03-13T09:16:48.290+07:00Pengertian Pemasaran<div style="text-align: justify;">Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang, dan mendapatkan laba. Berhasil tidaknyadalam pencapaian tujuan bisnis tergantung pada keahlian mereka di bidang pemasaran, produksi, keuangan, maupun bidang lain. Selain itu juga tergantung pada kemampuan mereka untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar organisasi dapat berjalan lancar.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kemudian, apa yang dimaksud dengan pemasaran?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">William J. Staton menyatakan bahwa:<a name='more'></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Pemasaran</b> <i>adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial</i>.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Jadi, kita meninjau pemasaran sebagai suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa kepada kelompok pembeli.</div><div style="text-align: justify;"><i><br />
</i></div><div style="text-align: justify;">Kegiatan-kegiatan tersebut beroperasi di dalam suatu lingkungan yang dibatasi oleh sumber-sumber dari perusahaan itu sendiri, peraturan-peraturan, maupun konsekuensional sosial dari perusahaan. Pada umumnya, barang dan jasa yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pembeli. Namun demikian, pemasaran juga dilakukan untuk mengembangkan, mempromosikan, dan mendistribusikan program-program dan jasa yang disponsori oleh organisasi non-laba. Jadi,<i> tugas menejer pemasaran adalah memilih, dan melaksanakan kegiatan pemasaran yang dapat membantu dalam pencapaian tujuan organisasi.</i></div>Johnhttp://www.blogger.com/profile/01645478687245457979noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7276948049288052807.post-2806293297400327352010-03-11T07:34:00.000+07:002010-03-13T09:16:19.977+07:00Riset<div style="text-align: justify;"><b>Pengertian Riset</b></div><div style="text-align: justify;"><i>Riset</i> adalah suatu proses pemeriksaan/penyelidikan secara cermat dan sistematik untuk mendapatkan suatu jawaban atas permasalahan yang menarik perhatian.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Proses Riset</b></div><div style="text-align: justify;"><i>Proses Riset</i> adalah tahapan langkah-langkah dimulai dari memformulasikan masalah riset, sampai dengan mempublikasikan hasil riset.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tahapan Proses Riset:</div><ol style="text-align: justify;"><li>Merumuskan masalah (Formulation of Research Problem).</li>
<li>Mendeskripsikan desain riset (Determination of the Research Design).</li>
<li>Memilih metode pengumpulan data (Selection of Data Collection Method).</li>
<li>Mengumpulkan data dan mengolahnya (Data Collection and Data Processing).</li>
<li>Menganalisa data (Data Analysis).</li>
<li>Menyimpulkan hasil riset (Conclusion)</li>
</ol><b>Pengertian Metodologi Riset </b><br />
Metodologi riset adalah suatu cara menghasilkan data dengan cara analisis data untuk menguji hipotesis.<br />
<br />
Hasil akhir riset:<br />
<br />
<ul><li>Menemukan solusi atas masalah yang menarik perhatian.<a name='more'></a></li>
<li>solusi bersifat tentratif sehingga memberikan kesempatan pada peneliti yang lain untuk melakukan riset lanjutan untuk mendapatkan jawaban yang lebih baik.</li>
</ul><b>Tujuan Riset</b><br />
Menggambarkan, memprediksi, menjelaska, dan atau mengintepretasikan phenomena.<br />
<br />
<b>Beberapa Tipe Riset:</b><br />
<ol><li>Riset Dasar : Bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.</li>
<li>Riset Terapan : Bertujuan menerapkan teori ilmu pengetahuan untuk mencari solusi masalah kehidupan.</li>
</ol> Jenis riset terapan:<br />
<ul><li>Action Research.</li>
<li>Policy Research.</li>
<li>Feasibility Studies or Evaluation Research.</li>
<li>Research and Development.</li>
<li>Multidisciplinary Research.</li>
</ul><b>Klasifikasi Riset</b><br />
Berdasarkan Sifatnya:<b> </b><br />
<ul><li>Exploratory Research<b>.</b></li>
<li>Descriptive Research.</li>
<li>Correlational Research.</li>
<li>Interpretative Research.</li>
</ul> Berdasarkan datanya: <br />
<ul><li>Quantitative Research.</li>
<li>Qualilative Research.</li>
</ul><br />
<div style="text-align: justify;"><span id="fullpost"> <br />
</span></div>Johnhttp://www.blogger.com/profile/01645478687245457979noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7276948049288052807.post-35559682857818311502010-03-08T15:36:00.000+07:002010-03-13T09:17:22.086+07:00Parameter<div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Parameter didefinisikan sebagai ukuran yang digunakan untuk menggambarkan suatu populasi. Contoh-contohnya antara lain adalah rata-rata populasi (Population Mean)µ, varians populasi (Population Variance)σ^2, dan koefisien korelasi (Population Correlation Coefficient)ρ. Parameter biasanya tridak diketahui, dan dengan statistikalah harga-harga parameter itu kita taksir atau kita estimasi.<span id="fullpost"> Sebagai contoh, kita boleh menggunakan rata-rata sampel untuk menaksir rata-rata populasi yang tidak diketahui dari populasi yang sampelnya kita ambil.</span><br />
<span id="fullpost"> </span></div><div style="text-align: justify;"><span id="fullpost"> </span></div>Johnhttp://www.blogger.com/profile/01645478687245457979noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7276948049288052807.post-15860651748205441232010-03-07T10:50:00.000+07:002010-03-13T09:17:22.086+07:00Tipe Data Statistik<div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Statistik dalam prakteknya tidak bisa dilepaskan dari data yang berupa angka, baik itu dalam statistik deskriptif yang menggambarkan data, maupun statistik inferensi yang melakukan analisis terhadap data. Namun, sebenarnya data dalam statistik juga bisa mengandung data non angka atau data kualitatif.<br />
Data dalam statistik berdasarkan tingkat pengukurannya (level of measurement) dapat dibedakan dalam empat jenis:</div><div style="text-align: justify;"><b><br />
Data Kualitatif (Qualitative Data)</b><br />
Data kualitatif secara sederhana bisa disebut data yang bukan berupa angka.<br />
Data kualitatif mempunyai ciri tidak bisa dilakukan operasi matematika, seperti penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.</div><div> </div><div style="text-align: justify;">Data kualitatif bisa dibagi menjadi dua:<br />
<b>1. Nominal</b><br />
Data bertipe nominal adalah data yang paling “rendah” dalam level pengukuran data. Jika suatu pengukuran data hanya menghasilkan satu dan hanya satu-satunya kategori, maka data tersebut adalah data nominal (data kategori). Misal proses pendataan tempat tinggal 40 responden dalam suatu penelitian. Dalam kasus ini setiap orang akan bertempat tinggal di suatu tempat tertentu (berdasar KTP), tidak bisa di tempat lain. Misal Amir berdomisili di Solo, maka dia (dianggap) tidak mungkin tinggal di Jakarta, atau punya dua KTP. Jadi, data tempat tinggal adalah data nominal karena Amir hanya punya satu dan satu-satunya, tidak bisa lebih dari satu, tempat tinggal yang ditunjukkan dengan KTP. Atau, data Jenis Kelamin seseorang. Ini juga suatu data nominal karena seorang laki-laki tidak mungkin berkelamin ganda. Demikian juga Tanggal Lahir seseorang, Pekerjaan (diasumsi hanya satu jenis pekerjaan dalam satu saat), dan seterusnya. Data Nominal dalam praktek statistik biasanya akan dijadikan “angka”, yaitu proses yang disebut kategorisasi. Misal dalam pengisian data, jenis kelamin lelaki dikategorikan sebagai “1” dan perempuan sebagai “2”. Kategori ini hanya sebagai tanda saja. Jadi, tidak bisa dilakukan operasi matematika, seperti 1 + 2 atau 1 – 2, dan lainnya.</div><div style="text-align: justify;"></div><a name='more'></a><br />
<b>2. Ordinal</b><br />
Data ordinal, seperti pada data nominal, adalah juga data kualitatif namun dengan level yang lebih “tinggi” daripada data nominal. Jika pada data nominal, semua data kategori dianggap sama, maka pada data ordinal, ada tingkatan data. Misal pada data Jenis Kelamin di atas, Lelaki dianggap setara dengan Wanita, atau dalam data Tempat Kelahiran, data Jakarta dianggap sama dengan data Yogyakarta, Surabaya, Boyolali, dan seterusnya. Pada data ordinal, ada data dengan urutan lebih tinggi dan urutan lebih rendah. Misal data tentang sikap seseorang terhadap produk tertentu. Dalam pengukuran sikap konsumen, ada sikap yang “suka”, “tidak suka”, “sangat suka”, dan lainnya. Di sini data tidak bisa disamakan derajatnya, dalam arti “suka” dianggap lebih tinggi dari “tidak suka”, namun lebih rendah dari “sangat suka”. dan lainnya. Jadi, di sini ada preferensi atau tingkatan data, di mana data yang satu berstatus lebih tinggi atau lebih rendah dari yang lain. Namun, pada data ordinal juga tidak bisa dilakukan operasi matematika, seperti jika “tidak suka” dikategorikan sebagai “1”, “suka” sebagai “2” dan “sangat suka” sebagai “3”, maka tidak bisa dianggap “1 + 2 = 3”, atau “tidak suka” ditambah “suka” menjadi “sangat suka”!<br />
<div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><b>Data Kuantitatif (Quantitative Data)</b><br />
Data kuantitatif bisa disebut sebagai data berupa angka dalam arti sebenarnya. Jadi. berbagai operasi matematika bisa dilakukan pada data kuantitatif.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Seperti pada data kualitatif, data kuantitatif juga bisa dibagi menjadi dua bagian.</div><div style="text-align: justify;"><br />
<b>1. Data Interval</b><br />
Data Interval menempati level pengukuran data yang lebih “tinggi” dari data ordinal karena selain bisa bertingkat urutannya, juga urutan tersebut bias dikuantitatifkan. Seperti pengukuran temperatur sebuah ruangan pembakaran roti dari PT ENAK JOSS. Interval Temperatur ruang tersebut:<br />
o Cukup Panas jika temperatur antara 500C – 800C<br />
o Panas jika temperatur antara 800C – 1100C<br />
o Sangat Panas jika temperatur antara 1100C – 1400C<br />
Dalam kasus di atas, data temperatur bisa dikatakan data interval karena data mempunyai interval (jarak) tertentu, yaitu 300C. Namun, di sini data interval tidak mempunyai titik nol yang absolut. Misal pada pengukuran temperatur, seperti pernyataan bahwa ‘air membeku pada 00C‘. Pernyataan di atas bersifat relatif, karena 00C hanya sebagai tanda saja. Dalam pengukuran 0F, air membeku bukan pada 00F, namun pada 320F. Dengan demikian, juga tidak bisa dikatakan bahwa suhu 1000F adalah dua kali lebih panas dari suhu 500F. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><b>2. Data Rasio</b><br />
Data Rasio adalah data dengan tingkat pengukuran paling “tinggi” di antara jenis data lainnya. Data Rasio adalah data bersifat angka dalam arti sesungguhnya (bukan kategori seperti pada data nominal dan ordinal) dan bias dioperasikan secara matematika (+, -, x, /). Perbedaan dengan data interval adalah bahwa data rasio mempunyai titik nol dalam arti sesungguhnya. Misal jumlah produk roti dari gudang PT ENAK JOSS pada contoh di atas. Jika jumlah roti nol, berarti memang tidak ada sepotong roti pun dalam gudang tersebut. Jika ada 24 roti, kemudian bertambah produk baru sebanyak 3 roti, maka total roti sekarang adalah 24 + 3 = 27 roti (operasi penjumlahan), dan seterusnya. Atau, berat badan dan tinggi badan seseorang, pengukuranpengukurannya mempunyai angka nol/0 dalam arti sesungguhnya. Misal berat badan 0 berarti memang tanpa berat. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa sekantong beras seberat 10 kilogram adalah benar-benar dua kali lebih berat dari sekantong beras yang mempunyai berat 5 kilogram.<br />
Jenis-jenis data di atas dikupas dengan cukup mendalam karena penerapan dalam statistik akan berbeda untuk jenis data yang berbeda. Data kualitatif karena bukan data angka dalam arti sesungguhnya, tidak bisa disamakan perlakuannya dengan data kuantitatif. Data nominal dan ordinal biasanya menggunakan metode statistik nonparametrik, sedangkan data kuantitatif memakai metode parametrik. </div>Johnhttp://www.blogger.com/profile/01645478687245457979noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7276948049288052807.post-42471307882322731592010-03-07T10:36:00.000+07:002010-03-13T09:17:22.086+07:00Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling<div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Populasi </span>merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.<br />
<br />
Populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek tersebut. Bahkan satu orangpun dapat digunakan sebagai populasi, karena satu orang itu mempunyai berbagai karakteristik, misalnya gaya bicara, disiplin, pribadi, hobi, dan lain-lain.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Sampel </span>adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada populasi, hal ini dikarenakan adanya keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Oleh karena itu sampel yang akan diambil dari populasi harus betul-betul representatif (dapat mewakili). Bila sampel tidak representatif, maka resiko yang dihadapi peneliti ialah tidak dapat menyimpulkan sesuai dengan kenyataan, atau membuat kesimpulan yang salah.<br />
<br />
Dalam penetapan besar kecilnya sampel tidaklah ada suatu ketetapan yang mutlak. artinya tidak ada suatu ketentuan berapa persen suatu sampel harus diambil. Suatu hal yang perlu diperhatikan adalah keadaan homogenitas dan heterogenitas populasi.<m:smallfrac m:val="off"><m:dispdef><m:lmargin m:val="0"><m:rmargin m:val="0"><m:defjc m:val="centerGroup"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> Jika keadaan populasi homogen, jumlah sampel hampir-hampir tidak menjadi persoalan, sebaliknya, jika keadaan populasi heterogen, maka pertimbangan pengambil sampel sampel harus memperhatikan hal ini :<br />
1. harus diselidiki kategori-kategori heterogenitas<br />
2. besarnya populasi<a name='more'></a><br />
<br />
Keuntungan menggunakan sampel yang sedikit adalah:<br />
<br />
1. Penghematan biaya dan waktu<br />
2. Memberikan peluang untuk memakai dana yang tersedia untuk kajian analitis yang lebih lengkap, dan<br />
3. Memberikan kemungkinan pengadministrasian yang lebih baik dalam perencanaan sampel apabila dibandingkan dengan organisasi yang rumit untuk mencari populasi keseluruhan.<br />
<br />
Namun sekalipun banyak keuntungan dari penarikan sampel yang relatif sedikit, teknik ini dapat pula mendatangkan beberapa kesulitan, misalnya:<br />
<br />
1. Apabila ciri-ciri yang diteliti ternyata sangat langka terjadi di dalam populasi, misalnya penduduk yang lebih dari seratus tahun<br />
2. Bilamana rencana sampel tidak dirancang dan diikuti dengan teliti atau tidak konsisten<br />
3. Sampel yang rumit di dalam perencanaan sampel dapat menyebabkan kesulitan, baik dalam lapangan maupun dalam perhitungan populasi yang lengkap<br />
4. Rencana sampel menetapkan pembatasan karakteristik untuk setiap bentuk sampel<br />
5. Sampel yang ditetapkan dalam rencana ternyata membutuhkan nasihat dari pakar yang langka di tempat peneliti berada, dan<br />
6. Data sampel membutuhkan perhatian khusus untuk mempersiapkan sub-sub klasifikasi yang detail, karena jumlah kasus yang sedikit.</span><br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Teknik Sampling </span>adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Terdapat berbagai teknik sampling untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu <span style="font-style: italic;">probability sampling </span>dan<span style="font-style: italic;"> non probability sampling</span>.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Probability sampling</span> adalah teknik sampling yang memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi <span style="font-style: italic;">simple random sampling</span>, <span style="font-style: italic;">proportionate stratified random sampling</span>, <span style="font-style: italic;">disproportinate statified random sampling </span>dan <span style="font-style: italic;">cluster sampling</span> <span style="font-style: italic;">(area sampling)</span>. Sedangkan<span style="font-weight: bold;"> non probability sampling</span> adalah teknik yang tidak memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini terdiri sampling sistematis, , sampling kuota, sampling aksidental, sampling purposive, sampling jenuh dan <span style="font-style: italic;">snowball sampling</span>. <br />
<br />
Menentukan ukuran sampel merupakan bagian dari teknik sampling, dimana jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang 100% mewakili populasi adalah sama dengan populasi. Makin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang keselahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka makin besar kesalahan generalisasi (diberlakukan umum). <br />
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div>Johnhttp://www.blogger.com/profile/01645478687245457979noreply@blogger.com0